Implementasi Sistem Informasi Manajemen
pada
PT. Indofood
*Hapzi, Prof. Dr. MM *
*Vinita Noviani Fatihah (432140110288)
*Maulana sidik (43214010068)
*Vinita Noviani Fatihah (432140110288)
*Maulana sidik (43214010068)
*Heru Ramadhan (43214010125)
*Nanda Suharti S (43214010132)
*Nurul Fadilah (43214010139)
*Anisa Dwi N (43214010207)
*Fatimah angraeni (43214010208)
*Nur Rizqiana P (43214010275)
*Bayu Dwi Laksana (43214010276)
* Dosen Universitas Mercu Buana,
Jakarta, Indonesia
** Mahasiswa Universitas Mercu Buana,
Jakarta, Indonesia
ABSTRAK
Makalah ini direncanakan untuk menyediakan informasi bagi masyarakat
mengenai konsep sistem informasi manajemen suatu perusahaan. Di dalamnya,
berbagai praktek dan pilihan dipertimbangkan untuk perencanaan dan
implementasi Sistem Informasi Manajemen(SIM) PT
INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. Penemuan dalam karya ilmiah didasarkan pada
berbagai tinjauan mengenai implementasi SIM
perusahaan yang sudah diterapkan. Terkait hal ini, berbagai perusahaan
memerlukan suatu layanan atau fasilitas untuk memberikan informasi untuk setiap
karyawan, manager, dan pihak umum secara cepat dan akurat. Hal ini diwujudkan
melalui penggunaan website setiap
perusahaan.
SIM didefinisikan melalui informasi
mengenai konsep dan berbagai aspek pendukung yang diperlukan untuk membangun
SIM perusahaan. Karya ilmiah ditutup melalui kesimpulan dan saran bagi pihak PT
INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk untuk lebih memahami dan mengimplementasikan SIM
secara lebih baik.
Keyword :
Rasio
Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Harga Saham
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Manajemen
sistem informasi (SIM) (bahasa Inggris: management information system, MIS)
adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang
meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi
manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau
suatu strategi bisnis. Manajemen sistem informasi dibedakan dengan sistem
informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain
yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah
ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi
yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan
manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi
eksekutif.
Sistem
Informasi sangat memperngaruhi keberhasilan maupun kegagalan tujuan bisnis dari
suatu perusahaan. Selain faktor sumber daya manusia, manajemen sistem informasi
sangat penting implementasinya karena bekerja secara sinergis agar dapat
melakukan minimalisasi sumber daya namun menghasilkan output maksimal. Selain
itu, implementasi SIM ini di suatu perusahaan atau organisasi akan mengurangi
resiko kegagalan terutama saat penggunaan sumber daya.
Sebagaimana
yang kita ketahui, sistem informasi memegang peranan penting apalagi di jaman
yang serba canggih ini. Hampir di semua lini kehidupan sudah menggunakan
aplikasi ini. Mengapa? Di jaman yang globalisasi dan digital ini, semua
perangkat kehidupan banyak ditopang oleh aplikasi ini sebagai alat bantu,
seperti: sistem scanner dibidang kedokteran, perbankan, teknologi hingga sistem
keamanan yang semuanya sangat tergantung pada piranti lunak (software) dan
piranti keras (hardware) ini. Tentu ada kekurangan-kekurangannya disamping ada
kelebihannya. Ketelitian, akurat dan hemat tenaga adalah kelebihan dari
penggunaan sistem informasi ini. Namun kekurangannya, bila terjadi error bisa
berakibat fatal, deleting data bahkan adanya pencurian data yang tentunya
sangat merugikan baik pihak perusahaan maupun organisasi.
Fungsi dari manajemen sistem
informasi itu adalah:
• Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
• Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
• Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi ini yang berupa piranti keras (hardware) yaitu computer atau laptop, meliputi: instruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur. Sedangkan Sistim Informasi itu sendiri dapat dikategorikan dalam empat bagian:
1. Manajemen sistem informasi
2. Sistem Pendukung Keputusan
3. Sistem Informasi Eksekutif
4. Sistem Pemrosesan Transaksi
2. Sistem Pendukung Keputusan
3. Sistem Informasi Eksekutif
4. Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem
informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan
dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam
mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber
daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan
keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya
informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat
manajemen
1.2. Tujuan
Pembuatan Makalah
Menganalisi implementasi dari
penerapan manajemen sistem informasi pada perusahaan dan pengaruhnya terhadap
keberhasilan serta kegiatan proses produksi untuk mencapai target perusahaan.
1.3. Rumusan Masalah
Pada makalah
ini akan dibahas bagaiman implementasi dari penerapan Sistem Informasi
Manajemen serta pengaruhnya sebagai penunjang keberhasilan perusahaan dalam pencapaian
tujuannya di perusahaan terkenal PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Pengaruh yang
diapat akan lebih dititik beratkan pada efek positif dari diterapkannya sistem
informasi manajemen ini di perusahaan tersebut.
1.4.Manfaat Penulisan
Bagi
Perusahaan :
Agar dapat menentukan persoalan dalam penyusunan
anggaran (budgeting) yang meliputi anggaran penjulan, anggaran pembelian
dan anggaran pengerjaan (manufacturing budget).
Bagi
Peneliti :
Meningkatkan
kemampuan dalam membuat dan merancang program aplikasi, serta Menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Universitas Gunadarma, Untuk penelitian
selanjutnya.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
TINJUAN PUSTAKA
2.1.
Landasan Teori
Menurut
James O’Brien (2008) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan,
bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta
menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Informasi adalah
data yang telah dikonversi ke dalam konteks yang bermakna dan berguna bagi
pengguna akhir tertentu. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem
informasi dapat merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, hardware,
software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Manusia bergantung
pada sistem informasi untuk melakukan komunikasi dengan peralatan fisik
(hardware), instruksi pemrosesan informasi atau prosedur (software), jaringan
komunikasi (network), dan data (data resources). T. Hani Handoko (1997)
mendefinisikan manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah di tetapkan. Sedangkan menurut George R. Terry (1986) bahwa manajemen
adalah merupakan proses yang terdiri dari tindakan-tindakan, perencanaan,
pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan, yang di lakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran yang telah di tetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
serta sumber-sumber lain.
2.2. Peran
Utama Sistem Informasi
Menurut O’Brien terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu
Menurut O’Brien terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu
Mendukung
proses bisnis dan operasional
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
Mendukung
pengambilan keputusan
Sistem
informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan
menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para
manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari
keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat
keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
·
Mendukung
strategi untuk keunggulan kompetitif
Sistem
informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan
dapat menciptakan keunggulan bersaing di pasar.
SIM merupakan kumpulan dari sistem
informasi:
-
Sistem
informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan
transaksi keuangan.
-
Sistem
informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi
untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,
kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
pemasaran.
-
Manajemen
sistem informasi persediaan (inventory management information systems).
-
Sistem
informasi personalia (personal information systems).
-
Sistem
informasi distribusi (distribution information systems).
-
Sistem
informasi pembelian (purchasing information systems).
-
Sistem
informasi kekayaan (treasury information systems).
-
Sistem
informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
-
Sistem
informasi penelitian dan pengembangan (research and development information
systems).
-
Sistem
informasi analisis software
-
Sistem
informasi teknik (engineering information systems).
2.3. Manfaat
Sistem Informasi
Manfaat sistem informasi menurut O’Brien dan Marakas (2008) :
• Mendukung fungsi dari area bisnis untuk mencapai tujuan yang mencakup bagian keuangan, akuntansi, operasional, pemasaran, dan sumber daya manusia.
• Untuk meningkatkan efisiensi dari proses produksi, meningkatkan efisiensi dari proses produksi, meningkatkan produktivitas pekerja, memberikan pelayanan dan kepuasan pelanggan.
• Sebagai sumber utama informasi dan mendukung pengambilan keputusan efektif yang diambil oleh manajer dan profesional bisnis.
• Untuk mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif dan sebagai sebuah keuntungan strategik dalam menghadapi persaingan global.
• Sebagai komponen utama dalam sumber daya infrastruktur dan kehandalan jaringan bisnis masa kini.
BAB III
BAHAN DAN METODE
BAHAN DAN METODE
3.1. Latar
Belakang
Penerapan
sistem informasi manajemen memiliki peranan penting untung mendukung
keberhasilan proses suatu produksi, baik itu produksi barang maupun jasa selain
memenuhi standarisasi yang telah ditetapkan baik secara kuantitas maupun
kualitas. Banyak faktor-faktor yang menjadi pendukung terlaksananya suatu
sistem yang baik, terintergrasi dan menyeluruh diantaranta penggunaan aplikasi
yang tepat, sarana dan prasarana yang memadai disamping tenaga ahli yang
mumpuni (expert) di bidangnya.
Sistem
informasi manajemen ini sebagai faktor pendukung yang memiliki peranan penting,
sudah seharusnya diterapkan dalam bentuk SOP (Standard Operating Procedure)
yang nantinya akan memberikan pengarahan bagi terciptanya suatu sistem yang
berkelanjutan demi terwujudnya keberhasilan suatu sistem diperusahaan.
3.2. Bahan
Perumusan
Pada makalah ini akan dibahas bagaiman implementasi dari penerapan Sistem Informasi Manajemen serta pengaruhnya sebagai penunjang keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya di perusahaan terkenal PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Pengaruh yang diapat akan lebih dititik beratkan pada efek positif dari diterapkannya sistem informasi manajemen ini di perusahaan tersebut.
3.3. Metode
Perumusan
Metode perumusan berupa analisis dari diterapkannya sistem informasi pada perusahaan dan melihat efeknya secara luas meliputi: pencapaian target perusahaan, ekspansi bisnis, mempertahankan loyalitas konsumen hingga sistem pendistribusian yang bisa menjangkau hingga ke manca negara. Selain itu akan dibahas pula faktor-faktor keberhasilan sehingga bisa mempertahankan eksistensi perusahaan hingga ke manca negera dengan produk-produk dari PT Indofood yang kreatif dan inovatif sehingga mendapatkan hati di jutaan pelanggannya yang senantiasa setia menggunakan produk-produk keluaran PT Indofood.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Pembahasan
Mengingat begitu pentingnya peranan
dari manajeman sistem informasi, maka sudah sewajarnya semua lini perusahaan
menerapkan manajemen sistem informasi demi efisiensi dan efektifitas kinerja
perusahaan dalam mencapai target perusahaannya. Kita bisa membandingkan,
tingkat efektifitas kinerja perusahaan antara 2 perusahaan antara yang
menggunakan manajemen sistem informasi dengan perusahaan yang masih menganut sistem
kontemporer/konservatif.
Makalah ini
menyajikan studi kasus tentang penerapan manajeman sistem informasi di PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT
Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur,
dan PT Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis makanan
dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia.
Perusahaan
ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya
Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan ini mengekspor
bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa. Sejarah dari PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk dahulu mencapai kesepakatan denangan perusahaan asal
Swiss, Nestle S.A, untuk mendirikan perusahaan joint venture yang bergerak di
bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk kuliner di
Indonesia maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama-sama memiliki 50% saham di
perusahaan yang diberi nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Baik ISM
maupun Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih efektif di Indonesia
melalui penggabungan kekuatan dalam bentuk perusahaan dan tim yang berdedikasi
untuk itu.
Menurut Anthoni Salim, Dirut &
CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan menciptakan peluang untuk
memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua perusahaan yang
menjalin usaha patungan tersebut. Dalam kerjasama ini, ISM akan memberikan
lisensi penggunaan merek-mereknya untuk produk kuliner, seperti Indofood,
Piring Lombok, dan lainnya kepada perusahaan baru ini. Sementara itu, Nestle
memberikan lisensi penggunaan merek Maggi-nya. Perusahaan patungan ini
diharapkan akan memulai operasinya pada 1 April 2005.
Dalam
beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood” atau “Perseroan”)
telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan,
mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di pasar. Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan
terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan model bisnisnya
yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (“Grup”) yang saling
melengkapi sebagai berikut:
• Produk Konsumen Bermerek (“CBP”). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan merek–merek yang terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk makanan dalam kemasan.
• Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan.
• Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk (“SIMP”) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (“Lonsum”), yang sahamnya tercatat di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd. (“IndoAgri”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura. Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.
• Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak–anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga
Perusahaan,
yang juga beroperasi di China dan Nigeria menjual lebih dari 8 miliar paket mie
instant tiap tahunnya. Disamping beberapa variasi porduk antara lain snack,kecap,
bumbu penyedap, makanan bayi dan soft drink. Cakupan bisnis perusahaan Indofood
dan peningkatan pasar kedepannya membuat Enterprise Resource Planning (ERP)
merupakan faktor penting dalam kesuksesan perusahaan. Perbedaan varian dari mie
instant harus berisi bumbu yang tepat yang diproduksi oleh Food Ingredient
Division (FID).Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production
Plans) mereka sehingga akan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan
oleh berbagai varian dari mie instant. Pada waktu yang sama, mereka harus
menjaga agar persediaan di gudang seminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP yang
dapat membuat hal itu dapat diatur dan dijadwalkan dengan sebaik mungkin.
Dari Perencanaan dan Kontrol
Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi bisnis, Indofood
mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Plannerand Optimizer (SAP
APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan mySAP Business
Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAPBW).
Ketika
memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3 buat kriteria antara lain
reliability, scalability dan kemudahan manajemen. Dengan melihat criteria itu,
terpilihlah IBM iSeries sebagai platform hardware yang digunakan. iSeries
memiliki keamanan, skalability dan efisiensi biaya dalam mendukup SAP, dan
membantu perusahaan Indofood memaksimalisasi nilai dari solusi SAP. Ketika
Indofood memperluas inti dari system SAP R/3 untuk memasukkan SAP BWdan SAP
APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi untuk mengganti platform server.
Data SAP tersimpan dan diatur oleh IBM BD2 Database Management. iSeries telah
berjalan dengan sangat baik, dan kami memiliki kemampuan dasar dari OS/400.
Oleh karena itu, merupakan pilihan logis jika kami tetap mempertahankan
teknologi dari IBM ini. iSeries memberikan virtually trouble-free operation,
dan memberikan apapun yang kami butuhkan sesuai dengan kriteriakami yaitu
scalability, reliability, dan maintainability.
4.2. Faktor-Faktor
Keberhasilannya adalah:
1. Menyesuaikan Minat Konsumen.
Agar mendapatkan efisiensi produksi yang luar biasa dan memaksimalkan pendapatan, Indofood harus dapat jeli melihat keinginan konsumen sebaik mungkin diwaktu yang akan datang. Dengan menggunakan solusi SAP, Indofood dapatmenganalisis transaksi data secara mendetail, untuk melihat perubahan pola yangterjadi dalam minat konsumen dan kemudian merespon secara efektif. “Sebagai contoh, kita dapat menganalisis informasi rasa apa saja yang paling laristerjual di kota Sukabumi atau rasa apa saja yang tidak laku di Sibolga, sehingga kita dapat mengirimkan jenis rasa mie instant yang tepat ditempat yang dituju, sehingga akan meningkatkan potensi penjualan. SAP memberikan informasi yang mendetail dengan sangat cepat dimana hal tersebut merupakan keuntungan bisnis yang vital,” kata Gunawan. Informasi penjualan memberikan inputan ke dalam SAP APO, dimana ia akan memberikan informasi berkala pada produk apa saja yang harus di produksi, berapa jumlahnya dan dipabrik mana akan diproduksi.
2. Distribusi Informasi
Sedangkan
data yang disediakan oleh SAP R/3 sistem dan SAP APO sangat penting untuk
perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di bagian operasional,
manajemen menengah dan tim eksekutif tidak perlu data transaksi yang mentah.
Gunawan mengatakan, “Yang mereka butuhkan adalah informasi mengena ikeseluruhan
performa bisnis, arus kas, dan beberapa hal detail operasional. Untuk
meningkatkan akurasi maupun ringkasan manajemen yang tepat waktu,
kamimengimplementasikan SAP BW pada bulan Juli 2003 Aplikasi tersebut dapat
memberikan informasi yang sangat mendetail, seperti pencacahan berapa pak
sebenarnya Indomie rasa kari ayam yang terjual di suatu area selama periode
tertentu.
3. Integrasi Sistem Hilir
Dengan
sistem ERP kelas dunia, Indofood telah memulai untuk perencanaan ke depan,
bertujuan untuk memperluas operasinya sekaligus meningkatkan efisiensi
biaya.“Salah satu tujuan bisnis kami saat ini adalah untuk mengelompokkan
pelanggan-pelangan kami dengan lebih akurat, kemudian melayani setiap kelompok
sesuai minatnya masing-masing.” kata Gunawan. “Kami akan bekerja lebih erat
dengan para distributor hingga pengecer. Ini akan memungkinkan kami kami untuk
meningkatkan perencanaan kapasitas dan membantu kami meningkatkan efisiensi
serta mengurangi biaya. Beberapa distributor Indofood, seperti Indomarco, juga
dalam proses pengembangansistem ERP mereka, dan dapat memperpanjang kepada
pengecer mereka. Rencananya adalah untuk mengintegrasikan sistem antara mitra
perusahaan supaya memuluskan proses e-commerce. Sudah jelas, bahwa platform
komputasi terbuka adalah mutlak diperlukan.untuk mendukung integrasi sistem
hilir, yang akan memungkinkan interoperabilitas aplikasitermasuk warisan sistem
dan aliran data realtime melalui berbagai sistem ERP.
4. Pengarsipan Dokumen
Akhirnya
Indofood juga melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan, dengan menggunakan
IBM Content Manager CommonStore untuk SAP. Software ini bertindak sebagai
pengarsipan manajemen data terpadu dan solusi distribusi, mengintegrasikan
dokumen SAP dan non-SAP ke arsip tunggal untuk memaksimalkan efisiensi sistem
dan mengurangi biaya administrasi.
“Dengan menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP, kita mampu mengurangi kebutuhan penyimpanan dokumen kami, sementara tetapmempertahankan kemampuan untuk mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan”, Gunawan menyimpulkan.
“Dengan menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP, kita mampu mengurangi kebutuhan penyimpanan dokumen kami, sementara tetapmempertahankan kemampuan untuk mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan”, Gunawan menyimpulkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
1. Penerapan manajemen sistem informasi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk membawa manfaat sebagai penunjang keberhasilan perusahaan dalam rangka efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan.
2. Memberikan informasi yang lebih akurat sehingga perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk bisa membidik target pasar yang tepat sasaran.
3. Bisa mengkoreksi kelemahan-kelemahan sistem yang ada di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sehingga bisa dilakukan perbaikan demi kemajuan perusahaan .
4. Memberikan nilai yang inovatif dan kreatif dalam menciptakan produk baru dan tentu saja akan menumbuhkan minat konsumen dalam membeli produk-produk terbaru dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
5.2.Saran
1. Perlu adanya upaya perbaikan pada kelemahan-kelemahan sistem baik internal maupun eksternal perusahaan di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sehingga perusahaan mengoptimalkan produk yang sesuai kondisi pasar yang lebih inovatif dan kreatif.
2. Penyediaan tenaga-tenaga terlatih untuk mendukung implementasi penerapan manajemen sistem informasi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sehingga lebih berdaya guna, efisien serta hemat biaya
3. Perlu adanya upaya perluasan pasar yang diiringi dengan peningkatan baik kualitas maupun kuantitas produk oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
DAFTAR PUSTAKA
Alter, S. 2006. The Work System
Method: Connecting People, Processes, and IT for Business Results. Works System
Press, California.
Angus, R. B [et.al]. 1997, Planning-Performing and Controlling Projects, 2nd edition, Prentice Hall Inc, New Jersey.
Barrie, D. S. and Paul Son, R. C. 1984. Professional Construction Management, 2nd edition. McGraw Hill Inc, New York.
Degoff, R. A and Friedman, H. A. 1985, Construction Management, John Wiley & Sons, New York.
Handoko, T. Hani. 1999. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE, Yogyakarta
Ivancevich, J. M., and Matteson, M. T, 1987. Organizational Rehavior and Management, Business Publications Inc, Texas
Mc Leod R & Schell GP. 2008. Manajemen Sistem Informasi, Edisi 10, Terjemahan, Jakarta: Salemba Empat
O’Brien, J A. 2003. Introduction To Information Systems: Essentials for the, e-business enterprise. McGraw-Hill, Boston, MA
O’Brien, James A dan Marakas, George M. 2008. Management Information System. McGraw-Hill, Boston, MA. Copyright 2008
Terry, George. R. 1991. Prinsip-Prinsip Manajemen. Bumi Aksara, Jakarta
http://sisfoku.blogspot.com/2014/03/cerita-keberhasilan-implementasi erp_12.html
http://kejutan-popmie2014.blogspot.com/p/blog-page_
Angus, R. B [et.al]. 1997, Planning-Performing and Controlling Projects, 2nd edition, Prentice Hall Inc, New Jersey.
Barrie, D. S. and Paul Son, R. C. 1984. Professional Construction Management, 2nd edition. McGraw Hill Inc, New York.
Degoff, R. A and Friedman, H. A. 1985, Construction Management, John Wiley & Sons, New York.
Handoko, T. Hani. 1999. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE, Yogyakarta
Ivancevich, J. M., and Matteson, M. T, 1987. Organizational Rehavior and Management, Business Publications Inc, Texas
Mc Leod R & Schell GP. 2008. Manajemen Sistem Informasi, Edisi 10, Terjemahan, Jakarta: Salemba Empat
O’Brien, J A. 2003. Introduction To Information Systems: Essentials for the, e-business enterprise. McGraw-Hill, Boston, MA
O’Brien, James A dan Marakas, George M. 2008. Management Information System. McGraw-Hill, Boston, MA. Copyright 2008
Terry, George. R. 1991. Prinsip-Prinsip Manajemen. Bumi Aksara, Jakarta
http://sisfoku.blogspot.com/2014/03/cerita-keberhasilan-implementasi erp_12.html
http://kejutan-popmie2014.blogspot.com/p/blog-page_